ANATOMI KADAL
(Mabouya
multifasciata)
Oleh :
Nama :
Kartika Sari Dwinusa
Nim :
B1J010002
Rombongan :
IV
Kelompok :
1
Asisten :
Andri Prajaka Santo
LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN HEWAN I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Reptilia adalah vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik
atau papan-papan epidermal. Tengkorak
biasanya sedikit tertekan lateral, dengan sebuah kondil oksipital. Sabuk-sabuk badan (girdle) tumbuh baik. Tubuh kadal terbagi menjadi tiga bagian yaitu
kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (cauda). Tubuh kadal ditutupi oleh kulit kering dengan
sisik-sisik zat tanduk dipermukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir.
Species terbesar dari golongan kadal adalah Varanus
komodoenis yang terdapat di pulau Komodo dan ujung barat Flores. Panjangnya
sampai 4 m. Heloderma adalah jenis kadal yang beracun.
Kebanyakan Reptil adalah ovipar meskipun ada
sebagian yang ovovivipar, penetas telur di uterus. Reptil jantan umumnya
mempunyai muscular copulatori organ, penis, fertilisasinya internal. Telur
diletakkan di daratan, tak pernah ada yang di air. Hal ini sebagai bukti bahwa
Reptil mempunyai kemajuan. Reptil berdarah dingin (octothermous) yang berarti
temperature badannya terpengeruh pada temperature lingkungan.
Mabouya multifasciata digunakan sebagai preparat praktikum untuk mewakili
class reptilian. Praktikum ini menggunakan Mabouya
multifasciata karena hewan ini tidak berbisa sehingga tidak berbahaya.
Selain itu, hewan ini mempunyai struktur morfologi dan anatomi yang mudah
diamati.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum Struktur dan Perkembangan
Hewan I kali ini adalah untuk melihat Anatomi Kadal (Mabouya
multifasciata).
II. KERANGKA
PEMIKIRAN
Kadal dari genus Mabouya
banyak macamnya, kadal ini tersebar di banyak lokasi di dunia, di Indonesia,
spesies kadal yang umum ditemukan adalah Mabouya
multifasciata. Di negara tropis seperti Brasilia banyak ditemukan genus
Mabouya yang lain diantaranya : M. bistriata, M. cochabambae, M. croizati M. dorsivittata, M. falconensis, M. frenata, M. guaporicola, M. mabouya (Miralles et al.
2009).
Kadal
merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput,
diantara bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit
mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit hewan ini bersisik
sehingga mudah beradaptasi di udara
kering (Anonim, 1982).
Menurut Ibrahim (2003) Mabouya multifasciata dikenal sebagai Many-lined Sun Skink
merupakan jenis kadal yang paling sering ditemukan dan jumlahnya masih banyak.
ditemukan pada lantai hutan dan sering ditemukan di beberapa tempat. jenis ini
sering ditemukan di daerah terbuka dari sinar matahari dan habitatnya juga
meluas sampai pemukiman manusia (Ibrahim et al. 2003).
Mabouya
multifasciata mempunyai kulit yang bersisik dan
kering. Kulitnya yang kurang menembus air, sehingga cairan yang hilang dari
badan melalui kulit sedikit. Tulang rusuk pada kadal dapat bergantian
merenggang kemudian merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang rusuk
yang yang berlawanan (Kimball, 1991).
Tubuh
kadal memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat digunakan
untuk memanjat. Mandibula bersatu di
bagian anterior dan tulang pterigoid, berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak
mata dapat digerakkan. Sabuk pectoral
dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan untuk keseimbangan
gerak ketika berlari (Ville et al., 1998).
Kadal mencari makan di atas tanah dan memanjat
dahan-dahan tanaman untuk memangsa ulat. Hewan ini menggali lubang di tanah
untuk membuat sarang di mana ia menemukan sarang rayap, hama yang membusukkan
akar dan batang tanaman. Ia juga memangsa larva penyerang akar tanaman (Porat. 2008).
Subordo
lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal kurang dapat membuka
mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat
pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris external jelas
terlihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membran
nictitansnya (Radiopoetro, 1977).
Mabouya
multifasciata mempunyai kemampuan bergenerasi pada
bagian ujung ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal dipegang, maka
vertebrata ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri (Storer, 1957).
Fertilisasi
kadal termasuk fertilisasi internal. Kadal bersifat ovovivipar dan menghasilkan
telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu tumbuh dan berkembang dalam
oviduk hewan betina. Embrio
dikelilingi oleh amnion, horion, dan alantois (Brotowidjoyo, 1993).
III. ALAT,
BAHAN, DAN CARA KERJA
A. Alat
Alat yang digunakan
adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah, jarum penususk.
B.
Bahan
Bahan yang digunakan
adalah Kadal (Mabouya multifasciata ♀),
air kran, kloroform, formalin, dan tissue.
C.
Cara Kerja
Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Kadal dimasukkan ke larutan eter dan dibiarkan
sampai mati lemas.
2.
Setelah mati
kadal dibedah. Pembedahan dimulai dengan pengguntingan di depan lubang kloaka
ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan melewati kaki depan smpai
ke tengah rahang atas.
3.
Hemipenis kadal
dapat diketahui dengan cara menekan pangkal ekor.
4.
Bagian-bagian
rongga mulut dapat diketahui dengan cara menggunting kedua sudut mulut
lebar-lebar, rahang dibuka kemudian ditarik bagian atas dan bawah, maka bagian
dalam akan kelihatan.
5.
Bagian-bagian
dalam tubuh reptil diamati dan digambar serta diberi keterangan gambar.
B. Pembahasan
Klasifikasi kadal adalah sebagai berikut :
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Lecertilia
Familia : Scincidae
Genus : Mabouya
Species : Mabouya multifasciata
Kadal (Mabouya
multifasciata) termasuk hewan
vertebrata yang termasuk kedalam class reptilia (ordo squamata), yaitu
sekelompok vertebrata yang mampu menyesuaikan diri di tempat yang kering di
tanah. Kadal memiliki panjang tubuh kurang dari 40 cm. Kulitnya kering karena
tidak memiliki kelenjar mukus. Lapisan luar yang menanduk dari kulit mengelupas secara berkala (Radiopoetro, 1991).
Hasil pengamatan anatomi kadal
(mabouya multifasciata) didapatkan hasil bahwa bagian tubuh kadal terbagi atas
5 bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), ekor (cauda), ekstrimitas
anterior (sepasang kaki depan) dan ekstrimitas posterior (sepasang kaki
belakang). Bagian tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan
sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir. Bagian
kepala (caput) terlihat adanya organon vissus (mata) yang memiliki kelopak atas
dan kelopak bawah mata yang dapat digerakan. Selain itu juga terdapat selaput
niktitans atau selaput tidur yang dapat digerakan ke atas dan ke bawah. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Sukiya (2005), Tubuh kadal
terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput) yang terdiri dari mata, lubang
hidung dan telingga. Badan (truncus) yang terdiri dari telingga hingga kloaka
dan yang terakhir yaitu bagian ekor (cauda) yang memiliki bentuk bulat
meruncing ke ujung. Kadal mempunyai sepasang anggota depan (extrimitas
anterior) dan sepasang anggota belakang (extrimitas posterior). Masing-masing
terdiri atas lima jari dan kuku-kuku yang cocok untuk berlari, mencengkeram,
dan naik ke pohon.
Radiopoetro (1991) yang menyatakan pada caput kadal terdapat organon visus
(mata) yang dibatasi oleh palpebra superior dan palpebra inferior dapat
ditemukan pada caput dan juga terdapat membran nictitans yang berwarna
keputihan yang dapat menutupi seluruh mata. Selain kepala, bagian tubuh lain
adalah truncus yang biasanya panjang dan konvek dimana pada bagian dorsalnya
berwarna coklat kekuningan dan bagian ventralnya berwarna putih. Extrimitas
anterior terdiri atas bracium (lengan atas), antebrancium (lengan bawah), dan
korpus (tangan) dengan 5 digiti yang bercakar di ujungnya. Bagian tubuh yang
lain adalah cauda (ekor) yang cukup kukuh, bersisik, bentuknya bulat panjang
dengan panjang ekor dapat mencapai 2 kali panjang badan dan kepala. Bagian pangkal ekor tebal, makin ke caudal makin meruncing dan mudah
putus.
Bagian kepala yang berbentuk pipih dan meruncing
ke bagian ujungnya ini terlihat adanya cavum oris yang terbagi atas rahang atas
dan rahang bawah yang membatasi bagian sisi mulut dan terdapat gigi halus yang
sama bentuknya, tampak juga lidah kadal yang pendek dan tidak bercabang. Bagian
luar atas rahang terdapat sepasang lubang hidung yang kecil terletak diujung
moncongnya, dan terdapat lubang telinga luar dengan gendang pendengaran yang
letaknya agak ke dalam. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan peneliti bernama
Smith (1963) bahwa mulut kadal dibatasi oleh pallatum malae atau langit-langit
sekunder dan pallatun durum yaitu langit-langi keras.
Sistem pernapasan pada
Kadal dimulai dengan masuknya udara ke nares externa kemudian masuk ke nares
interna, kemudian masuk ke glottis, sebagai celah lingua menuju ke larink, selanjutnya
menuju trachea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing
menuju paru-paru yang bewarna merah muda.
Sistem pencernaan pada kadal (Mabouya multifasciata) dimulai dari oesophagus yang terletak
disebelah dalam dari trachea yang bentuknya kecil dan panjang, lalu ke lambung
yang berbentuk bumbung yang panjang disebelah kiri rongga perut dan melalui
usus pendek yang tidak berliku-liku dan berakhir pada rectum yang pendek. Sistem
pencernaan terdapat kelenjar-kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati dan
pancreas yang terletak antara cekungan lambung dan usus. Sedangkan kantung
empedu (vesica felea) terletak dibelakang dari kedua lobus hati. Hal ini juga
dikemukakan oleh Jassin (1989), bahwa sistem pencernaan (digestivus system) kadal terdiri dari mulut, farink,
oesophagus, lambung dan halus (intestin), duodenum, colon, rektum dan berakhir
di kloaka. Dirahang atas terdapat gigi yang seperti gergaji, selain itu kadal
memiliki kelenjar pencernaan berupa hati dan pankreas yang terletak pada
cekungan antara lambung dan usus. Kantung empedu (vesica felea) terdapat pada
belakang dari kedua lobus hati. Saluran empedu (ductus cysticus ) halus,
bermuara pada bagian depan. Makanan kadal berupa serangga kecil dan sejenisnya.
Menurut Djhuanda (1980), sistem pencernaan pada kadal dimulai dari mulut
dilanjutkan ke faring, oesophagus, dan lambung dengan bagia fundus dan pylorus
kemudian menuju ke intestium, rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh
ke intestium. Kloaka merupakan tempat bermuara sisa pencernaan, ekskresi, dan
sel-sel kelamin.
Sistem
Peredaran darah pada Kadal di bagi menjadi tiga. Yaitu peredaran arteri,
peredaran vena dan peredaran vena portae.
Kadal memiiki lidah yang
pipih terdapat di lantai mulut. Batas belakangnya memiliki lipatan transversal
yang berlawanan arah dengan lipatan yang mirip di bagian palatum. Ketika
ditekan bersamaan, lipatan ini menutup rongga mulut dari faring. Kadal memiliki
lidah yang panjang dan elastis, hal ini disesuaikan dengan jenis makanannya.
Sebagian besar kadal memiliki gigi seragam atau homo dont. Gigi tersebut
digunakan untuk mencerna makanan berupa rumput dan serangga. Kadal merupakan
anggota Lacertilia yang mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi ekor
(Rachman.2008)
Sistem ekskresi dibangun oleh sepasang ginjal yang terdapat agak ke pangkal
ekor dari kaki belakang , bentuknya gepeng dan berwarna coklat. Terdapat
sepasang ureter yang bermuara pada kantung kemih(vesica urinaria) yang kecil
dan berakhir pada lubang kloaka (Jassin,1989).
Sistem
Genitalia Jantan
a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang,
a. Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang,
dan
terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis
terletak
lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim
kawin.
b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan
b. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan
saluran
ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung
membentuk
epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang
menghubungkan
tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian
posterior
menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu
dengan
ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital
yang
pendek.
Sistem Reproduksi pada kadal jantan terdiri dari
sepasang testis yang berbentuk bulat telur dimana kedua letak testis ini
berbeda, testis sebelah kanan letaknya lebih tinggi daripada testis sebelah
kiri. Saluran efferen tidak tampak, bermuara pada saluran epididimis dari
testis sebelah bawah dan selanjutnya menjadi duktus differen. Kadal jantan
memiliki alat penyalur sperma yang dikenal dengan nama hemipenis yang berjumlah
dua buah hemipenis, terdapat disisi kiri kanan lubang kloaka agak ke pangkal
ekor. Melihat hemipenis bisa dilakukan
dengan cara memijat dan menekan pangkal ekor kadal tersebut. Sedangkan sistem reproduksi
pada kadal betina memiliki sepasang ovarium yang berwarna kuning,seperti halnya
pada testis, letak ovarium sebelah kanan juga lebih tinggi daripada ovarium
sebelah kiri. Hal ini telah dinyatakan oleh seorang peneliti sekaligus penulis
buku yang bernama Radiopoetro (1991), bahwa sistem reproduksi (genitalia) pada
kadal betina terdiri dari sepasang ovarium yang berwarna kuning. Letak ovarium
pada sebelah kanan lebih tinggi dari ovarium di sebelah kiri. Oviduct bermuara
langsung ke dalam coelom melalui ostia oviduct yang mengalami diferensiasi
sehingga membentuk daerah–daerah dengan fungsi yang berbeda–beda. Kadal jantan
meiliki testis berbentuk bulat telur. Sama seperti ovarium, testis di sebelah
kanan lebih linggi dari pada testis di sebelah kiri. Bagian dari ductus wolffi
dekat testis berkelok–kelok untuk membentuk epididymis. Ductus wolffi ke arah
posterior menjadi ductus deferens yang biasanya lurus, tapi ada juga yang
berkelok–kelok. Sepasang hemipenis
merupakan organ penyalur sperma, terletak di sisi kiri dan kanan lubang kloaka
agak ke pangkal ekor. Hemipenis akan mencuat ke luar jika pangkal ekor
kadal ditekan. Ini merupakan cara untuk membedakan kadal jantan dan betina.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Kadal
termasuk ke dalam phylum chordata, subphylum vertebrata, class reptilia, ordo
squamata, subordo lacertilia, familia scincidae, genus mabouya, dengan nama
spesies Mabouya multifasciata.
2. Tubuh kadal terbagi tiga yaitu: kepala,
badan, dan ekor. Kadal mempunyai sistem pernapasan, reproduksi,
ekskresi, peredaran darah, dan persyarafan.
3. Sistem pencernaan pada kadal terdiri dari mulut dilanjutkan ke faring, oesophagus, dan
lambung dengan bagian fundus dan pylorus kemudian menuju ke intestinum, rectum,
dan kloaka.
4. Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke
nares externa kemudian masuk ke nares interna. Selanjutnya menuju trakea yang
bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju ke paru-paru.
5. Organ reproduksi kadal jantan disusun oleh
sepasang testis dan hemipenis, sedangkan organ reproduksi kadal betina terdiri dari sepasang indung telur
(ovarium)yang berwarna kuning, ovarium kanan pada
hewan betina letaknya lebih tinggi dari yang kiri. Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya
benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis, kadal jantan.
6. Sistem ekskresi pada kadal terdiri dari
sepasang ginjal, sepasang ureter, dan rongga kloaka.
DAFTAR REFERENSI
Anonim. 1982. Ensiklopedia Fauna Indonesia.
Ictiar Baru, Jakarta.
Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga,
Jakarta.
Djhuanda, T. 1980. Anatomi Empat Species Vertebrata. Americo, Bandung.
Ibrahim et al. 2003. An Annotated checklist of Herpetofauna of Langkawi Island,
Kedah, Malaysia. Malayan Nature Journal.
Jassin, M. 1989.
Sistematika Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). Sinar Wijaya,
Surabaya.
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Miralles et al. 2009. Aurelien Three rare enigmatic. South American skinks,
Zootaxa.
Porat, E. 2008. Menakar Manfaat Predator di kawasan Wanatani Kopi,
Departemen Kehutanan.
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan
Konservasi alam. Balai
Konservasi Sumber Daya Alam.
Rachman, A.
And Hadi, S. 2008. Strukur makro dan mikro anatomi otot ekor
pada ekor asli dan regenerasi ekor kadal. Berkala Ilmiah Biologi.
Radiopoetro. 1991. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Smith. 1963. E.F.General Zoology. WB Saunders
Company, London.
Storer and
Usinger. 1957. Element of Zoologi. The McGraw - Hill Company Inc, USA.
Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Universitas Negeri Malang, Malang.
2 komentar:
wow artikel yg bagus sekali ,mampir yuk kak terimakasih
https://kadalss.wordpress.com/2018/08/17/kadal/
.
Jambore, Pragmatic Play Casino & Slots - JTM Hub
· 의왕 출장마사지 Clients and Services · Receive a 제천 출장마사지 Welcome Bonus of 100% Up To €1500. No Deposit Required. 여수 출장마사지 Jambore 순천 출장마사지 offers a wide range of 당진 출장안마
Posting Komentar